Nama rasi bintang pun berbeda-beda dalam setiap daerah atau belahan dunia, meskipun dalam kenyataannya berbentuk sama. Sebelum adanya kalender, kompas, atau GPS, orang-orang dahulu menggunakan rasi bintang untuk berbagai keperluan. Selain digunakan untuk mengetahui arah mata angin, beberapa sejarawan menduga, banyak cerita-cerita yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan tentang rasi bintang diciptakan untuk membantu para petani untuk mengingat musim. Ketika petani melihat rasi bintang tertentu, mereka akan tahu sudah waktunya untuk memulai tanam atau menuai hasil kebun mereka.
Pada sidang umum Persatuan Astonomi Internasional pada tahun 1922, secara resmi terdapat 88 nama rasi bintang, seperti, Andromeda, Aries, Aquarius, Canis Major, Canis Minor, dan lain sebagainya. Lalu, bagaimana cara membaca suatu rasi bintang tersebut? Untuk melihat atau membaca suatu rasi bintang, waktu yang tepat yaitu pada saat musim kemarau, di mana pada saat itu langit saat cerah. Untuk lokasinya, di dataran tinggi atau pegunungan yang sangat minim polusi.
Sebagai contoh, rasi bintang untuk penggunaan mengetahui arah mata angin yaitu:
- Arah Utara ditunjukkan dengan rasi bintang Beruang Besar (Ursa Major).
- Arah Timur ditunjukkan dengan rasi bintang Kalajengking (Scorpius).
- Arah Selatan ditunjukkan dengan rasi bintang Layang-layang/Gubug Penceng (Crux).
- Arah Barat ditunjukkan dengan rasi bintang Pemburu (Orion.